28 September 2015

Tradisi & Budaya di Ternate

Pada umumnya setiap bahasa manapun di muka bumi ini terbagi atas bahasa lisan dan bahasa tulisan. Dalam kesusasteraan juga dibagi atas sastra lisan dan sastra tertulis. Di Ternate, sastra tertulis jarang dijumpai. Hal ini dikarenakan bahasa Ternate tidak mempunyai huruf (aksara) sendiri.

Kesusasteraan di Ternate sebenarnya sudah ada sejak jaman pra-Islam, dengan pengertian bahwa masih belum merupakan sastera tertulis melainkan berbentuk sastera lisan. Sastra lisan di Ternate ini biasanya dituturkan secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga saat ini. Dalam perkembangannya seiring dengan perkembangan agama Islam di daerah ini, maka sastera lisan Ternate kemudian ditulis dengan menggunakan aksara Arab.

Seirama dengan perkembangan bahasa Ternate dan Melayu menjadi Lingua Franca di Maluku Utara, maka sastera lisan Ternate pun kemudian menjadi milik masyarakat setempat, sehingga tidaklah mengherankan apabila sastera lisan ini juga mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa lokal serta bahasa Melayu, Arab, Jawa, dll.

Sastera lisan Ternate dijadikan syair dalam nyanyian kesenian daerah (seni suara) yang biasanya dilantunkan oleh seorang biduan atau biduawanita untuk mengiringi tarian adat. Ada pula yang hanya dideklamasikan baik dalam bentuk monolog maupun dalam bentuk dialog.

Berdasarkan bentuk dan jenis-nya, sastera lisan Ternate terbagi atas :

· DALIL TIFA
· DALIL MORO
· DOLABOLOLO
· PANTUN
· RORASA
· BOBASO se RASAI
· TAMSIL
· CUM-CUM
· MANTRA
· JARITA
Berdasarkan penyajian (melalui seni suara dan tarian), maka sastera lisan Ternate terbagi atas :

· MORO-MORO se SALUMA
· ANA KONA SIO YAARA
· LEGU
· TOGAL
· LALA / LALAYON

BENTUK DAN JENIS
Sebagaimana halnya dengan kesusasteraan Indonesia yang beragam bentuknya, kesusasteraan lisan Ternate juga kita jumpai beragam bentuk dan jenisnya. Bila ditinjau dari aspek bentuk dan jenis serta isi syairnya, maka sastera lisan Ternate dapat digolongkan menurut kurun waktu, yakni periode pra-Islam dan periode sesudah masuknya agama Islam.

Dalam sastera lisan Ternate dikenal juga bentuk puisi, prosa lirik, dan prosa yang diungkapkan secara singkat dan sederhana. Bentuk dan jenis sastera lisan Ternate terdiri dari :

1. Dalil Tifa. (Bernilai Religius)
Dalil Tifa berbentuk peribahasa yang merupakan pernyataan pendapat umum (warisan leluhur) yang bersifat petunjuk dan nasihat yang diungkapkan dalam bentuk dalil. Isi yang terkandung di dalamnya kebanyakan bernafaskan dalil yang bersifat keagamaan (nilai religius). Pengertiannya diidentikkan dengan tifa (beduk) di mesjid/langgar yang selalu ditalu setiap saat untuk mengingatkan orang mentaati perintah panggilan agama (sholat).

Dalil Tifa sangat digemari oleh orang tua. Dalam percakapan dan nasihat serta wejangan kepada yang muda-muda mereka selalu manggunakan Dalil Tifa ini, karena mempersoalkan masalah: kejadian manusia, datangnya maut, dan kehidupan di alam akhirat. Penyampaiannya kebanyakan oleh orang tua pada waktu mereka melaksanakan pertemuan. Dalil Tifa ini juga dapat didendangkan oleh biduan atau biduanita yang mahir melakukannya.

Contoh : Dalil Tifa

Firman se sabda i sinyata-nyata
Dalil se hadist i siguci ngale
Aki kama obo uwa i sinyafo ka’ahe bato
Gugu Jou nga susudo sigou-gou
Padi Jou nga laranga i ma waro gudu
Nga yakin tike untung toma gam akhirat

Terjemahannya :

Firman dan sabda sudah sangat jelas
Dalil dan hadist diterjemahkan artinya
Lidah tidak bertulang sangatlah ringan
Berpeganglah pada perintah Allah dengan sngguh-sungguh
Buanglah larangannya sejauh mungkin
Dan yakinlah keberuntungan nanti di alam akhirat

Haeran joro tuada
Sofo kama bunga uwa
Haeran joro gambi
Bunga kama sofo uwa

Terjemahan :

Duhai tanaman cempedak
Berbuah tapi tak berbunga
Duhai bunga gambir
Berbunga tapi tak berbuah

Tauhid se ma’arifat ge i mura uwa
I sinyemo aku uwa ma dehe bato
Tamsil haka sonyinga la sigiha nga nyinga
Tamsil ena nee i siade-ade
Tada ngau ni sigise ka ni gugise
Fela lako la ni mina ka ni momina

Terjemahannya :

Tauhid dan ma’arifat itu tidaklah mudah
Tidak akan diberi tahu hanya ujungnya saja
Tamsil memperingatkan supaya simpan di hati
Tamsil sebagai amsal dan ibarat
Pasang telingamu supaya kamu bisa mendengar
Buka matamu supaya kamu bisa melihat

2. Dalil Moro. (Bernilai Nasihat Kehidupan Duniawi)
Sebagaimana Dalil Tifa, Dalil Moro ialah bentuk puisi sastera lama yang dalam peribahasanya mengungkapkan perumpamaan yang berbentuk dalil sebagai contoh untuk ditiru yang merupakan warisan nenek moyang yang telah merasuk dan dihayati, hingga patut ditaati.

Isi dan pengertian syairnya Dalil Moro adalah tentang hakikat kehidupan manusia, bahwa setiap individu masyarakat dituntut dapat menempatkan dirinya dalam masyarakat serta mampu menciptakan suasana keragaman yang dapat menjalin ikatan antara sesama manusia dalam hubungan kekeluargaan sampai ke dalam kelompok yang besar, masyarakat, tapi jangan terbawa oleh situasi yang menggiring ke arah yang tak menentu, terombang-ambing oleh keadaannya.

Penyampaiannya Dalil Moro biasanya melalui percakapan, terutama kalangan orang tua, hal ini sekarang sudah jarang dilakukan. Dalam bentuk nyanyian, seorang biduan atau biduanita yang mahir mendendangkannya. Waktu dan tempat tergantung pada penyair itu sendiri.

Contoh : Transkripsi Dalil Moro

Ino fo ma kati nyinga
Doka gosora se buwalawa
Om doro yo ma mote
Fo ma gororu fo ma dudara


Terjemahan :

Man kita bertimbang rasa
Seperti pala dengan fuli
Matang di pohon dan bersama
Dilandasi kasib dan sayang

Afa doka kamo-kamo
Isa mote hoko mote
Ma dodogu ogo uwa
Tego toma ngawa-ngawa


Terjemahan :

Janganlah seperti iringan awan
Ke barat ikut ke timurpun ikut
Tak tentu tempat berhenti
Terkatung-katung di antara langit

Lobi dai lofo uci
Ma nunako sosoramo
Pasi dai jaha-jaha
Fo nunako rai marua

Terjemahan :

Kelam di timur hendak menurun
Ditandai gumpalan awan berkabut
Lautan luas penuh ikannya
Tentu kita sudah mengenalinya

Kano-kano ri ngongano
Kusu-kusu to busu marua
Jela-jela to sisela
Loloro no roro fodi

Terjemahan :

Tanaman kano-kano yang kuharapkan
Alang-alang tak kusukai lagi
Jela-jela kusisipkan
BukanSemak loloro yang tumbuh terlalu lama

Goraci aku to tike
Jou malo fo binasa
Hira goraci aku to tike
Jou malo dadi badang binasa


Terjemahan :

Emas bisa kucari
Tak ada Tuhan kita binasa
Hilang emas bisa kucari
Bila tak ada Tuhan tentu kita tak ada

Ino fi ma oki mayang
Ma oki mayang non toma titi ino
Giki uwa ngone bato
Fo maku gasa ira afa

Terjemahan :

Mari kita berpadu hati
Berpadu hati seperti mayang sejak dahulu
Jikalau orang lain tidak, tentulah kita
Janganlah kita hidup bermusuhan

Ngone doka dai loko
Ahu yo ma fara-fara
Si rubu-rubu yo ma moi-moi
Doka saya rako moi

Terjemahan :

Kita bagaikan kembang di padang rumput
Tumbuh dan hidup terpencar-pencar
Terhimpun dalam satu genggaman
Bagaikan hiasan seikat kembang

3. Dola Bololo / Dorobololo.
Dola Bololo atau Dorobololo adalah sepotong ungkapan yang terdiri dari dua bait, pernyataan perasaan dan pendapat seseorang dalam bentuk sindiran dan tamsilan, merupakan ciri kebijakan seseorang dalam masyarakat untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya melalui peribahasa kepada seseorang atau temannya agar kawannya dapat memahami dan menanggapi maksud serta tidak merasa tersinggung dengan kehalusan tutur bahasa sindiran yang kita gunakan.

Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Dola Balolo lebih berkesan, berbahasa halus dan sopan, sindiran tak langsung serta mudah dihayati, dipahami maksud dan pendapat seseorang. Dola Balolo disampaikan kebanyakan melalui percakapan antara dua orang atau lebih, di mana saja tempat dan waktu bila bertemu terutama dalam memberikan nasihat dan wejangan / ceramah.

Contoh : Transkripsi Dola Balolo

Fala to mataka-taka
Dego-dego to ruraka
Terjemahan :
Rumah yang aku tak biasa
Ku malu menduduki kursinya

Ha ufo ma taipasi
Moro-moro fo maku ise

Terjemahan :
Memancing ikan di tempat berbeda
Suara dendangan saling mendengar

Sagadi no ngolo-ngolo
Bara lou maginyau

Terjemahan :
Bercerai berai dalam usaha
Bersepakat dengan nasihat moyang

Fira mo si saya gam
Adat yo ma hisa hira
Terjemahan :
Gadis ialah kembang negeri
Adanya abang pagar pelindung

Fira mina mi gogola
Ma rorano hira i nyinga

Terjemahan :
Sakitnya si gadis itu
Kasih si abang saja obatnya

Dara to lefo mapila
Soro gudu to nonako
Terjemahan :
Burung merpati kusayat sayapnya
Terbang jauh pasti ku kenali

Gudu moju si to suba
Rijou si to nonako
Terjemahan :
Masih jauh sudah ku sembah
Bagindaku yang sudah kukenali

Loleo igo ma ake
Kore koa yo i dahe
Terjemahan :
Tergenang bagaikan air dalam kelapa
Angin apa bisa menembusinya

4. Pantun.

Sebagaimana daerah lain di Indonesia, pantun dalam sastera lisan Temate pun mempunyai tempat yang penting di kalangan masyarakat, terutama remaja. Karena pantun ml sangat digemati oleh muda-mudi dalam temu pacaran, sehingga dapat dikatakan bahwa pantun itu dikenal semua generasi. Biasanya pantun juga dilantunkan oleh biduan dengan menggunakan gambus (semacam ganun kecil) sebagai alat pengiring lagu itu.

Isi pantun memberikan kesan: pergaulan muda-mudi, nasihat pergaulan hidup, serta anjuran menuntut ilmu pengetahuan. Penyampaiannya tergantung pada penyairnya.

Contoh : Pantun

Lemo-lemo sagala lemo
Lemo marau rimoi bato
Demo demo sagala demo
Demo malaha rimoi bato


Terjemahan :

Jeruk-jeruk bermacam jeruk
Jeruk daunnya hanya satu
Kata-kata bermacam kata
Kata bermakna hanya satu

Tarate sio Tarate
Tarate ruru masaya roriha
Tarnate sio Tarnate
Tarnate ri’uwa doka sosira

Terjemahan :

Taratai wahai Taratai
Tarate hanyut kembangnya merah
Tarnate wahai Tarnate
Ternate tidak seperti dahulu

Tagi ngoko liba-liba
Bajalan jao gudu kawasa
Gudu moju si to suba
Ri Jou si t nunako

Maknanya : Sesal kemudian tak berguna

Lule-lule ka toma kaha
Sibubu besa siwohe wange
Nage ma pahala laha
Piara ena dadi ka joro

Maknanya : Sesuatu yang saat ini mungking belum Berguna, tapi suatu saat nanti akan bermanfaat jika dipelihara dengan baik.

5. Rorasa (Bobaso se Rasai).

Rorasa bentuk lisan berfungsi dalam kehidupan masyarakat, syairnya berbentuk pernyataan perasaan, nasihat serta petunjuk. Penyajiannya dilakukan pada acara/upacara seremonial tertentu, terutama dalam upacara adat. Rorasa merupakan prakata pada upacara adat. Penyajiannya harus disampaikan oleh pemuka adat atau agama.

Rorasa dilakukan pada acara/upacara seperti :

a. Pelantikan Sultan.
b. Sidego / Sinonako
c. Penerimaan Tamu Agung / Joko Kaha
d. Upacara Perkawinan.
e. Jamuan Makan Adat.
f. Upacara Penguburan Sultan.
g. Upacara adat lainya.

Teks di bawah ini adalah bentuk Rorasa dari sastra lisan Ternate dalam Upacara Pelantikan Sultan Ternate ke-48 pada tahun 1986, (Sultan Haji Mudafar Sjah - II) :

"Sailillah Suba Jou Kolano Lamo-Lamo, Kahlifah magori-gori. Kanange ne toma hijrahtun Nabi ma pariama calamoi seratu raha seromtoha maara Rabiul Akhir i fane nyagi moi se raha mawange Robo oras cako tofkange makutika Qamariah waktu dhuha, si mara Jou Allah Taala mahidayat sekodrati manyinga magaro si dete ngana toma darajatul aliyah manyeku-nyeku toma darajat Kolano.

No Khalifahtur rasyid no tobad dihir Rasul no gugu takbir perintah amar ma’ruf se nahi mungkari, wayah kumul a-dilina bainal Rijali wan nisaa’i, Sailillah Suba Jou Kolano no halifah magori-gori.

No tego toma singgahsana Kolano, ni jojoko no sijoko toma ti’nil Moloku, ni momina se ni gogise mangagu-ngagu intan se yakut ma lili parmata jamrut, mabubela ratna mutu manikam. Mafassyah isi woro toma alam daerah Moloku Kie Raha, Limau Duko se Gapi, Seki se Tuanane matubu, La idadi ka cahaya akal insan Kolano
.

Sailillah Suba Jou Kolano Lamo-Lamo, no khalifah magori-gori. La ngofa ngare ngom bala se kusu se kano-kano, kie se gam mi masi tadu se Jou Kolano ni cahaya budiman malobi-lobi.

Sailillah Suba Jou Kolano Lamo-Lamo, no khalifah magori-gori. Kum-kum ua moju ni sosyusi ka ni Rasul Wajir ngofa ngare Abdul Hamid, Kimalaha Marsaoli to vis Jogugu to sitede ri suba paksaan mangale se to waje-waje, ni Moloku Kie Raha, Tarnate se Todore, Bacan se Jailolo, se ni mie gudu-gudu Sulu se Mindano, se ni mie lofo-lofo Morotai se Morotia se ni sara gudu-gudu Bima se Manggarai se ni sara lofo-lofo Sula se Taliabu.

Ni ronga se ni Bobato Dunia se Bobato Akhirat, Soa sio se Sangaji, Heku se Cim se ni bangsa berbangsa, se ni ngofa-ngofa kolano se ni ngofa ngare pihak berpihak.
Ma istiadat se ma kakasura ma Adat se ma Aturan, ma Galib se ma Likudi, ma Cara se ma Biasa, ma Cing se ma Cingari, ngofa ngare ngom mi moi-moi bala kusu se kano-kano, ronga se Bobato mi tede se mi saha mi si mulia se mi dodoman, daka toma zaman mutakaddimin Jou ni Guru se ni Haji se ngofa ngare ngom mia Baba se mia Ete si tudu kanange ne zaman mutakhirin, Jou se ngofa ngare ngom i tola ua moju toma si futu se wange i tudu hari kiyamat.

Sailillah Suba Jou Kolano Lamo-Lamo, no khalifah magori-gori. Kum-kum ua moju ni sosyusy ngofa ngare Kimalaha Marsaoli to vis Jogugu to tede ri suba paksaan
".

Terjemahan :

"Sailillah sembah Yang Dipertuan Agung, kau khalifah yang utama. Pada hari ini tahun Hijrah Nabi seribu empat ratus lima bulan Rabiul akhir empat belas malam hari Rabu tepat jam delapan pagi waktu dhuha, maka Allah taala dengan hidayat dan kodrat-Nya serta kehendak-Nya mengangkat engkau pada derajat Aliyah di puncaknya pada Kolano.

Engkau Khalifahturrasyid dan Tubaddilur Rasul kau pegang takbir perintah amar ma’aruf dan nahi mungkar, wayahkunul adilina bainal Rijali wan nisaa’i. Sailillah sembah Yang Dipertuan Agung, khalifah yang utama. Engkau bertahta di singgahsana yang agung, kau berpijak di atas tanah Moloku, penglihatan dan pendengaranmu bertaburan intan dan yakut berlilit permata jamrud, berkilauan bagaikan ratna mutu manikam. Fassyahnya terbentang di alam daerah Maloko Kie Raha, Limau Duko dan Gapi, Seki dan Tuanane di puncaknya supaya menjadikan cahaya akal insan Kolano.

Sailillah sembah Yang Dipertuan Agung, kau khalifah yang utama, supaya kami bala dan rakyat, kerajaan dan negeri kami bernaung di bawah sombar cahaya budimanmu.

Sailillah sembah Yang Dipertuan Agung, kau khalifah yang utama. Sebelumnya kami sebagai pejabat tinggi kerajaan ini saya Abdul Hamid, Kimalaha Marsaoli, pemegang kekuasaan Perdana Menteri dengan perkasa mengangkat sembah untuk memberitahukan kepadamu tentang Maloko Kie Raha, Temate dan Tidore, Bacan dan Jailolo beserta wilayah kekuasaanmu di utara terjauh: Sulu dan Mindanao, utara terdekat: Morotai dan Morotia, di selatan terjauh: Bima dan Manggarai, dan selatan terdekat: Sula dan Taliabu.

Pejabat tinggi serta anggota Dewan yang terhormat dunia dan akhirat, Soa Sio dan Sangaji, Heku dan Cim dan juga para bangsa berbangsa, para pangeranmu dan semua pejabat yang berada di bawahmu serta semua hak dan kekuasaanmu, adat dan aturan, galib dan lukudi, semua tata cara serta kebiasaan, Cing dan Cingare, kami semua bala dan rakyat, pejabat dan anggota Dewan, mengangkat dan memuliakan menurut ketentuan terdahulu zaman Mutakaddimin Tuan punya bapak dan kakek, dan kami punya bapak dan kakek sampai ada hari ini zaman Mutakhirin Tuan dan kami tak akan terputus ikatan sampal pada han kiyamat.

Sailillah sembah Yang Dipertuan Agung, kau khalifah yang utama. Sebelumnya pejabat tinggimu, saya Kimalaha Marsaoli pemegang kekuasaan Perdana Menteri dengan terpaksa mengangkat sembah".

6. Tamsil.

Sebagaimana dalam kesusasteraan Indonesia, tamsil dalam sastera lisan Ternate berisi nasihat dan petunjuk mengandung unsur keagamaan, sebagai peringatan kepada pemeluknya agar benar-benar mempelajari ilmu agama dan mengamalkannya selama masih hidup.

Tamsil dilakukan oleh pemuka agama pada acara berkabung dan kematian di rumah tempat acara berkabung itu dilakukan. Tujuannya supaya pendengar yang hadir dalam acara berkabung turut mengenang bahwa mereka pun akan melalui jalan sebagaimana si mati yang telah mendahului mereka itu. Kematian itu datang menjenguk seseorang tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Maka dari itu, selagi masih ada kesempatan (hidup), kita perlu menelusuri dan menuntut tuntutan yang diwajibkan oleh agama.

7. Cum-Cum.

Cum-cum secara harafiah berarti tebak menebak / teka-teki. Cum-cum biasanya dilaksanakan di tempat berlangsungnya acara berkabung pada hari kematian seseorang. Pelakunya muda-mudi, yang terbagi dalam dua kelompok, masing-masing beranggota lima, sepuluh orang atau lebih.

Apabila salah satu kelompok kalah karena tak sanggup menebak tebakan yang diajukan oleh kelompok tandingnya, hukuman bagi kelompok yang tak sanggup menebak itu ialah melaksanakan sesuatu pekerjaan untuk keperluan yang dibutuhkan rumah tempat pelaksanaan acara berkabung pada hari kematian, seperti kebutuhan akan kayu api, maka mereka (kelompok yang kalah) mencari dan mendatangkan kayu api di rumah tersebut.

Kata-kata dalam Cum-cum berbentuk syair. Pelaksanaan permainan didahului dengan perkataan pembukaan mengemukakan ketentuan yang patut ditaati dan dilaksanakan oleh yang kalah.

Contoh : Cum-Cum

Cum madikecum, cum madahe-dahe
Mara cum tero uwa riki non ni kangela
Sidobo-dobo afa sidolo dim i die
Maha nita si fo hida maha yali mai laha
Manyira jang majojo fang tego kokonora
Kapagu yo ngone ngamdi nga ronga lomajaro masinoto
Bela-bela wari, wari fangare bolo nage adi


Terjemahannya :

Tebak usaha tebak, tebak yang tepat
Apabila tebak salah mencari bebanmu sendiri
Diketuk-ketuk jangan ketuk mereka punya
Nanti besok kita lihat, nantipun baik juga
Yang kakak cantik yang adik, cantik terletak di tengah
Di panggung hijau kita berhadapan nama terpancang dua pemisah kilat menyambar, menyambar saya atau siapa lagi

Manuru togugu-gugu i hira sen momina
I doro seni bobaso doka dehe pasa marua
Katu totori tutara, dalul se hate gila fala gam mamunara
Dai ngolo hoko ge bao lele jame-jame
Ge fame tike toma koga?

Terjemahannya :

Melati kepegang hilang dan penglihatan
Ia jatuh dalam perasaanku seperti tanjung ditinggalkan sudah
Atap setangkai, tutara. kayu panjang alamya rumah negeri.i laut lautan kita merasakan putaran arus, rasanya kita cari di mana?


8. Mantera.

Mantra sebagai bagian dan pelengkap budaya daerah mempunyai fungsi dan peran penting dalarn masyarakat masa lampau. Dapat dijumpai di mana-mana mantra itu di seluruh Tanah Air. Penggunaan dan tujuannya sama.

Dalam budaya masyarakat Ternate masa lampau, mantra berfungsi untuk: pengobatan, kekebalan dengan tujuan membela din dan perkelahian ataupun peperangan, agar dikasihi orang, memohon pertolongan dan ruh gaib, mengucap syukur pada ruh gaib, atau menolak bencana.

Dengan kata lain, mantra itu sebagai sastera lisan sangat berfungsi dalam kehidupan masyarakat masa lalu, sedangkan pada masyarakat pedesaan sekarang, mantra itu masih berfungsi pengobatan.

Contoh : Mantera

Bismillah hi rrahm an nirahim
To oro ri salawaku
To oro ri sagu-sagu
Doka ge lulu polote
Makaha mai I robo
Matufa mai lenge
Mamancia ma! soro
Bismillah hirrahman nirrahim
Goyang-goyang I si goyang
Goyang mina mi nyinga ge
Dokajou Nabi Daud
Insya Allah berkat guru berkat Lailaha Allah
Bismillah hirrahman nirrahim
Saya dan saya in
Soya magunaga soya
Garaki sefangare ri saya
Doka jou Nabi Yusuf
Insya Allah berkat guru Berkat la ilaha illallah
Assalainu alaikum
Kama nia kama nau
Wele una kama nau
Ya ma setan, ya ma iblis
Ya manusiaya
Nohida ngori
No giha se nigate se miri masoa seninyinga
Bismillah barakat guru barakat haji
Jin toma ngawa-ngawa Uci (salaijin)
Jin toma ngawa-ngawa Uci la salai fin
Terjemahan :

Bismillah hirrahman nirrahim
Ku ambil perisaiku
Ku ambil tombakku Seperti guruh meletus
Tanah pun retak
Langit pun miring
Musuh pun Ian
Bismillab hirrahnian nirrahim
Goyang, goyang Ia goyangkan
Goyang hatinya itu Seperti Nabi Daud
lnsya Allah berkat guru berkat Lailaha illaIIah
Bismillah hirrahman nirrahirn
Kembang dan kembang in
Kembang wajah kembang
erkejut pada kembang ku
eperti tuan Nabi Yusuf
nsya Allah berkat guru
Berkat La ilaha illaIlah
Assalamu alaikum Pada wanita pada pria
Gantung dia pada tarikan
Ya saitannya, ya iblisnya
Ya mariusia ya Kamu lihat aku
Kau letakkan di antara hati dan perasaanmu dan kasih
Bismillah berkat guru berkat haji,
Jin di kayangan Turun supaya menari-nari Jin di kayangan
Turun supaya menari-nari

9. Jarita.
Jarita adalah bentuk sastera lisan paling tua di Ternate. Jarita dalam sastera Melayu dikenal dengan “Ceritera” atau dongeng. Bentuk sastera lisan ini hampir ada pada semua komunitas manusia dimanapun di muka bumi ini.

23 Juli 2015

Download Game Hacker ID Buat PC Free Full Version


Hacker ID.
 Merupakan game simulasi hacker dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

 Download Game Hacker ID Buat PC Free Full Version
Size: 68.2 MB
---> Download Game Hacker ID Full Version <--- a=""> 

Semoga Bermanfaat..!!

9 Juni 2015

Internet di Indonesia : Sudah Lemot, Mahal Pula (Kecepatan Yang Lemot

Dari data kecepatan internet dunia, maka kecepatan internet di Indonesia termasuk yang cukup buruk dibanding dengan negara-negara dunia, bahkan di Asia. Dari sekitar 200-an  negara + wilayah negara khusus (seperti Hongkong, Macau), Indonesia berada diposisi ke-138 dalam kategori kecepatan akses (khususnya download) internet. Kecepatan internet Indonesia jauh dibawah Korea Selatan, Jepang, Hongkong, China dan Singapura.
Ketika kecepatan akses internet di Jepang mencapai belasan hingga puluhan Mbps, kecepatan internet Indonesia hanya mencapai ratusan kbps saja. Angka kecil itupun kebanyakan diperoleh melalui fasilitas umum seperti warnet, cybercafe, hotspot, kampus atau kantor. Dan sejak ‘demam facebook’ menyerang Indonesia, fasilitas blackberry, iphone, atau ponsel internetan menjadi salah satu sarana pendongkrak aksesbilitas internet di Indonesia.
Sebagai perbandingan, saya akan tampilkan kecepatan akses internet di Indonesia dibanding Jepang. Data ini saya peroleh dari sharing rekan-rekan kaskuser Indonesia yang berada di Jepang.
Berikut adalah kecepatan internet di Jepang (rekan-rekan Kaskus’ers di Jepang).
Sampling Kecepatan Internet di Jepang
KKDI Corporation
NTT Communications
Chugoku Shikoku Internet
Softbank BB Corp
Bandingkan dengan kecepatan internet di Indonesia.
Sampling Kecepatan Internet di Indonesia
Internet Smart Paket BiasaLink to this image to share your results
Telkom Speedy
Indosat 3G
Dari dua tabel di atas, kita tentu cukup ‘iri’ melihat kecepatan akses internet di Jepang. Dan mungkin…..orang Jepang juga cukup ‘iri’ dengan kesabaran orang Indonesia dalam mengakses internet. Lalu, apakah dengan kecepatan akses yang begitu di Jepang berimplikasi pada tingginya biaya internetan-nya?
Sudah Lemot, Mahal Pula
Para netter Indonesia saat ini dan mungkin beberapa tahun lagi masih cukup malang. Selain kecepatan yang cukup lemot, ternyata biaya layanan internet di Indonesia cukup mahal. Dengan kecepatan rata-rata 256 kbps, para pengguna internet Indonesia harus membayar sekitar Rp 150.000 per bulan (asumsi kuota internet unlimited). Ini  berarti biaya akses internet Indonesia Rp 585.000/Mbps/bulan. Bagaimana dengan Jepang?
Dengan menikmati kecepatan rata-rata 15 Mbps, netter Jepang hanya merogoh sekitar 5000-6000 yen per bulan atau sekitar Rp 450.000 hingga Rp 550.000 per bulan. Angka ini sama dengan Rp 33.000/Mbps/bulan. Dari angka absolut saja, biaya internet Indonesia 17 kali lebih mahal dibanding Jepang. Ini belum dihitung daya beli masyarakat Jepang yang sangat tinggi.
Dengan memperhitung daya beli masyarakat Jepang dan income per capitanya terhadap Indonesia, maka perbandingan biaya internet terhadap layanan Indonesia memang sangat buruk. Dengan income per kapita 16 kali lebih besar daripada penduduk Indonesia, orang Jepang menikmati akses internet sekitar 1/250 lebih murah dengan Indonesia. Angka ini berasal dari hitungan kasar saya : Biaya per Mbps/bulan X perbandingan income perkapita (17×16=272, dan saya bulatkan 250 kali). Jadi, biaya internet Indonesia sekitar 250 kali lebih mahal dibanding Jepang.

Rakyat Harus Bicara dan Melek

Buruknya layanan internet di Indonesia harus disadari oleh rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia harus melek informasi bahwa rakyat kita masih sangat sulit untuk mendapat informasi. Sudah sulit, mahal pula. Itulah informasi yang harus masyarakat tahu. Jika masyarakat tidak tahu, maka pemerintah + stakeholder akan ongkang-angking membiarkan masyarakat kesulitan akses internet. Sistem tarif internet kita saat ini, sama dengan kasus perbandingan tarif telekomunikasi  2004 vs 2009. Yang mana sebelum tahun  2006, tarif telekomunikasi kita sangat tinggi. Dengan prediksi yang sama, maka dalam waktu 3-5 tahun kedepan, tarif internet semestinya sudah turun hingga 90%.
Sistem monopoli (sudah berkurang), minimnya konten/server lokal (dalam negeri) merupakan dua faktor utama yang menyebabkan “lemot”-nya layanan internet kita. Faktor penyebab lain adalah jaringan back-bone di Indonesia yang masih terbatas. Khusus faktor ke-2 yakni konten/server lokal harus menjadi perhatian kita bersama. Mayoritas akses internet di Indonesia tertuju pada konten atau server-server yang berada di Amerika, dan ini menyebabkan bandwith kita banyak tersedot ke Amerika. Sedangkan harga bandwith itu sendiri cukuplah mahal. Hal ini hanya bisa kita tekan dan atasi dengan menggalakkan server lokal. Jadi, jika anda memiliki Website, Webblog, atau sejenisnya, sebaiknya memilih hosting yang servernya berada di Indonesia. Cara ini akan mempercepat akses internet kita, setidaknya mengurangi routine sistem internet yang jaring- berjaring.
Sedangkan faktor infrastruktur dari stakeholder dan regulasi dari pemerintah merupakan PR besar bagi pemerintah serta operator di Indonesia. Dan mestinya pemerintah kita tanggap melihat keterbelakangan internet di Indonesia. Dan bila sebagian rakyat Indonesia bisa menyadari bahwa layanan internet merupakan salah satu layanan utama (sama pentinganya dengan listrik, air atau BBM), maka rakyat bisa mendesak pemerintah memprioritas pembangunan ini. Hanya saja, sebagian besar masyarakat belum memiliki paradigma bahwa internet itu penting. Sebagian masyarakat kita masih memandang serta memanfaatkan internet sebatas buka facebook, chatting atau buka situs-situs porno. Lihat saja ini : 6 Situs Porno yang Paling Banyak diakses di Indonesia. Cukup prihatin… kontribusi perkembangan internet Indonesia terbesar bukan karena perkembangan akses informasi dan ilmu pengetahuan, namun karena akses facebook (+chatting) atau ‘3gp’.
Salam Nusantaraku,

5 Mei 2015

ANTARA CINTA DAN KELUARGA

Hidup akan menjadi indah selama kita masih memiliki dan berada disamping orang –orang yang kita sayangi, seperti anita yang dimana dia masih memiliki kedua orang tua, adik dan kakak yang selalu mengingatkannya dikala dia melakukan suatu kesalahan, anita yang masih berumur 16 tahun dan duduk dibangku sekolah SMK yang dimana dia masih melewati masa-masa pubertas sama seperti yang dirasakan oleh remaja yang lain.

Pada saat itu anita menyimpan perasaan sayang pada seorang cowok yang bernama “Andre”.tanpa dia sadari bahwa dari awal dia masuk dibangku sekolah SMK anita sudah dilarang oleh keluarganya untuk berpacaran,tetapi anita tetap saja menentang perintah orang tuanya itu,anita dan andre menjalani hubungan berpacaran sudah hampir dua tahun. Dia menjalani semua itu tanpa sepengetahuan dari orang tua anita,apakah ini kekonyolan dari sebuah cinta ? seperti ada pepatah kalau “ Cinta itu Buta “ yang bisa membutakan mata dan hati bagi insan yang merasakannya seperti “Anita”... 

Andre selalu ada disaat Anita membutuhkannya,disaat anita merasa sedih dan bahagia.mungkin itu yang membuat anita menganggap andre adalah segalanya dalam hidup anita,hari-harinya selalu dia jalani dengan andre meskipun mereka berpacaran dengan cara long distance,karena andre bekerja dan sudah jelas jauh dari anita,,tetapi anita tidak menyadari semua itu. 

Suatu ketika anita memasuki bangku perkuliahan,dari sinilah kedua orang tua dan kakaknya mengetahui tentang hubungannya dengan andre melalui seluler anita yang berisi sms-sms dari andre yang selama ini dia dan andre sembunyikan,dan tanpa sepengetahuan anita tiba-tiba andre berkunjung kerumah anita,andre tidak pernah mendapat respon baik dari keluarga anita karena sudah dari awal keluarga anita tidak menyukai dan menyetujui hubungan mereka.

Pada saat itu keluarga anita marah besar sampai ayah dan ibu anita jatuh sakit mengetahui perbuatan anita yang selama ini menentang perintah mereka mulai saat itulah anita diberi pilihan antara keluarga, kuliah atau pacar.

Pada suatu malam anita berada pada perasaan bingung dengan pilihan yang diberikan oleh orang tuanya,, dia tidak ingin melepaskan pacarnya tetapi dia juga tidak ingin melepaskan keluarga dan kuliahnya.tapi dia harus menentukan pilihan yang harus dia ambil, akhirnya anita memilih keluarga dan kuliahnya dia berjanji pada orang tuanya untuk tetap fokus pada kuliah dan masa depannya. Dia tidak akan mengulangi kesalahan untuk yang kedua kalinya.

Akhirnya anita sekarang berusaha untuk mengembalikan rasa kepercayaan orang tuanya pada dirinya dan dia berkomitmen untuk selalu memandang masa depannya.


Cinta yang sebenarnya itu ialah cinta yang nantinya akan diberikan oleh Tuhan pada kita,dan cinta yang tanpa restu dari kedua orang tua tidak akan pernah abadi untuk selamanya.


Nama : PURWATI
Email : watikyupz@yahoo.com

4 April 2015

TERPISAHKAN OLEH TAKDIR

Karya Alif Fatin Fadhilah

“Ketika ketulusan cinta dan kesucian niat telah dipatahkan begitu saja oleh keadaan, langkah terakhir hanyalah ikhlas. Mengikhlaskan semua yang terjadi dan melihatnya berjalan sesuai dengan kehendak Allah. Pahit memang, perih tentu.”. Hanya sebuah ratapan dari gadis kecil yang tak berdaya, aku.

Sebut saja aku Elis. Aku terkenal pendiam di desaku. Aku adalah gadis yang kini beranjak dewasa. Sejak kecil aku jarang keluar dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Tapi jangan salah, aku selalu aktif jika ada kegiatan di desaku. Seperti karang taruna, yasinan, dhiba’, atau kegiatan positif yang lain. Sejak aku menginjak SMP, aku sudah menjadi anggota dari karang taruna di desaku. Saat itu, aku mengagumi seorang lelaki yang sangat tampan, menurutku. Namanya Mas Roni. Pawakannya yang tinggi, kulitnya yang putih, alisnya yang tebal, bonus aura cerah yang selalu keluar dari parasnya. Tidak hanya tampan, tetapi juga baik, dewasa, bijaksana, pintar, dan pekerja keras. Dan yang paling penting, dia rajin beribadah dan tata kramanya bagus. Mapan dengan usahanya sendiri adalah bonus. Ya. Walaupun dia anak orang berada, tetapi dia sudah mandiri dari kecil. Mana ada wanita yang tak terkesima dengan lelaki model seperti ini? Apalagi di zaman sekarang, para wanita lebih banyak mengingikan pria yang bisa mengayomi dan bertanggung jawab. Mungkin hanya satu kekurangannya menurutku, dia agak kurus. Dan… usia kami terpaut cukup jauh. Kami saling mengenal sejak kecil. Kegiatan di karang taruna membuat kami sering bertemu. Dia sering menggodaku dengan berbagai rayuan dan perhatiannya. “Duh… kenapa orang ini? Bikin GR aja. Nggak mungkin dia suka sama aku. Aku terlalu muda untuknya.”, batinku saat itu. Walaupun sebenarnya jauh di lubuk hatiku memendam rasa bahagia yang tak terkira. Sebenarnya aku agak lupa kapan tepatnya aku mulai mengaguminya sampai aku jatuh hati kepadanya. Banyak orang mengatakan perasaan mengagumi itu tidak akan bertahan lama. Kata siapa? Aku masih menganguminya, sampai…

***

Kini aku sudah beranjak dewasa. Aku sudah duduk di bangku SMA kelas 3. Saat itu aku sudah tidak lagi menjadi anggota, tetapi bendahara di karang taruna. Dan dia yang menjadi ketuanya. Kebetulan bertepatan menjelang HUT RI. Karang taruna kami berencana menyelenggarakan acara Agustusan untuk memeriahkannya. Segala persiapan untuk lomba dan pensi kami lakukan. Kesempatan itulah yang membuat kami semakin dekat karena seringnya bertemu dan berinteraksi. Tak jarang dia mengajakku keluar, walau hanya sekedar makan atau jalan-jalan. Tetapi, aku menolaknya. Aku tidak enak kalau sampai ada tetanggaku yang mengetahuinya. Bisa-bisa timbul gosip yang tidak-tidak. Dan yang membuatku tercengang, dia sempat mengungkapkan bahwa dia benar-benar serius kepadaku dan ingin melamarku.
“Aku sayang sama kamu, dek.”, katanya sambil menggenggam kuat tanganku. Wajahnya berubah serius.
“Hahaha, apa sih mas ini.”, jawabku sambil tertawa. Aku berpura-pura santai. Padahal dag dig dug der sekali hatiku saat itu.
“Aku serius.”, sahutnya.
Aku belum berkata apa-apa, dia sudah kembali berbicara. “Aku mau ngelamar kamu.”
Aku melihat keseriusan tampak di matanya. Kali ini aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa dan tak sanggup lagi untuk menatap matanya. Aku benar-benar luluh dibuatnya. Perasaan kaget, tidak percaya, dan bahagia bercampur menjadi satu dengan porsi dominan bahagia. Aku pulang memberi tahu hal membahagiakan ini kepada ibuku. Dan lebih membahagiakan lagi ketika mendengar ibuku menyetujuinya. Dia memang calon menantu idaman ibuku. Dan aku tentunya. Bukannya aku pilih-pilih dalam mencari pasangan, hanya saja aku takut salah pilih. Karena pasanganku adalah orang yang akan menjadi pemimpinku kelak. Jadi, aku mencoba untuk sedikit selektif dalam memilihnya. Dan sosok seperti Mas Roni lah yang aku impi-impikan menjadi imamku. Aku percaya mimpiku itu akan segera menjadi nyata.

***

Pagi dalam gelap. Suara ayam berkokok bagaikan nyanyian wajib dikumandangkan untuk menyambut pagi. Ditemani alunan irama suara burung yang riang. Tetapi, bukan suara-suara itu yang membangunkan pagi itu. Melainkan suara ramai dari ibu dan para tetanggaku yang membicarakan tentang kabar yang menyeramkan. Aku mengumpulkan nyawaku dan mulai mencoba mendengarkan pembicaraan mereka. Samar-samar aku mendengar kata kecelakaan. Dan… mereka menyebut nama Mas Roni. Langsung saja aku bangkit dari tidurku dan bergegas keluar menghampiri arah suara tersebut.

“Buk, ada apa?”, tanyaku tak santai.
“Kecelakaan.”, jawab ibuku seraya menapku.
“Siapa? Siapa yang kecelakaan?, aku mulai panik.
“Roni.”, jawab ibuku lirih.
Tanpa berkata apapun aku langsung berlari ke kamar dan mengunci pintuku. Aku bersandar di pintu, butiran air mata keluar dengan derasnya. Tapi aku menahan suara tangisku, aku tak mau sampai tetanggaku mendengarnya.

Sore harinya, aku berangkat ke rumah sakit bersama sepupuku dengan diantarkan oleh kedua teman Mas Roni.
Sesampainya di rumah sakit, sebelum aku melihat kondisinya, aku bersalaman dengan sanak saudaranya yang berada di situ. Tak lama, kemudian aku masuk melihat kondisinya. Aku hanya terdiam melihat kondisi lelaki yang berada di kamar rawat itu. Sosok yang selama ini menemaninya dan mengisi hari-harinya, kini dijumpainya dengan keadaan yang memprihatinkan. Selang infus terpasang di tangannya. Lehernya dibalut dengan kain berwarna coklat yang aku tak tau apa namanya. Dan yang paling membuatku benar-benar seperti kehilangan separuh nyawa adalah mengetahui bahwa tulang kakinya patah. Dia menyuruhku duduk di sampingnya. Dia masih riang seperti biasa, tertawa dan mengajakku bercanda, seperti tak menahan sakit apapun di badannya.
Alhamdulillah tak sampai seminggu dia sudah diizinkan pulang. Baru beberapa hari, dia sudah terlihat pergi ke masjid untuk melakukan sholat Jum’at. Dengan penyangga kaki yang membantunya, dia berjalan ke masjid. Subhanallah. Terharu bercampur terkesima aku melihat lelaki itu. Lelaki model apa yang Kau ciptakan ini Ya Allah? Akankah dia benar-benar menjadi imamku? Semoga Engkau mengabulkan Ya Allah… Aamiin… Sepenggal do’aku saat itu.

***
Sore beranjak malam. Matahari telah hilang ditelan bumi. Suara adzan pun berkumandang. Aku bergegas mengambil air wudlu dan melaksanakan perintah Allah. Selepasnya, seperti biasa aku melanjutkan membaca Al-Qur’an. Selepasnya, aku bersila di depan laptop kesayangan. Tak lama kemudian ibuku datang. Duduk di sampingku. Ibuku memulai percakapan.

“El, gimana keadaan Mas Roni?”, tanya ibuku.
“Katanya udah baikan Bu.”, jawabku sambil menyalakan laptop.
“Alhamdulillah…”, kata ibuku.
“Iya, Alhamdulillah Bu… Semoga dia cepet sembuh.”, kataku sambil memeluk ibuku.
“Aamiin…”, ucap ibuku. Kemudian aku melepaskan pelukanku. Kami hening sejenak.
“El…”, panggil ibuku.
“Iya, Bu…”, aku menjawab.
“Tadi malam ayahmu cerita kalau sebenarnya Mas Roni lebih dulu berbicara dengan ayahmu tentang niatnya untuk melamarmu.”, ibuku mulai menjelaskan.
“Terus, Bu… Terus?”, tanyaku semangat.
“Sebenarnya ayahmu setuju dengan hal itu. Tetapi, setelah ditelusuri silsilah keluarga, ternyata kamu masih ada hubungan darah yang melarang kalian untuk menikah.”, jelas ibuku.

Seketika hatiku hancur. Seperti ada duri tajam yang menusuk dalam ke dalam hatiku. Dadaku sesak menahan air mata yang berlomba-lomba ingin menetes. Tetapi, aku tidak bisa melakukannya di depan ibuku. Aku juga tidak bisa membantah. Aku tidak bisa menentang takdir.
Tak ada satu katapun yang keluar dari mulutku. Ibuku seperti mengerti bagaimana sakitnya perasaanku saat itu. Aku masih tak percaya. Bagaimana mungkin ketulusan cinta dan kesucian niat kami yang selama ini bisa dipatahkan begitu saja oleh keadaan? Keadaan yang membuat aku dan dia tidak bisa bersatu. Keadaan yang memaksa kami untuk membuyarkan cinta tulus dan semua impian indah yang telah terukir. Akhirnya, mau tidak mau kami memutuskan untuk berpisah. Demi kebaikan kami berdua dan juga kebaikan keluarga kami.
Karya Alif Fatin Fadhilah

9 Maret 2015

WANITA PENGHUNI MASJID

Hari ini cuaca panas sekali matahari dengan garang memuntahkan sinarnya tanpa memperdulikan manusia-manusia yang menyeringai karenanya. Dengan sebuah sapu tangan kulap keringat yang membasahi wajahku, kulihat jam tanganku pukul 12.45 waktu sholat dzuhur telah tiba. Aku bergegas menuju mesjid untuk sholat sekaligus tempat untuk berteduh setelah seharian menjajakan barang asonganku.

Seperti biasa kuletakkan barang daganganku di halaman mesjid dan menuju kamar mandi untuk berwudhu. Siraman air sumur yang dingin menyegarkan wajahku yang sejak pagi tak terkena siraman air selain air keringat. Setelah menyelesaikan wudhu aku kembali ke mesjid untuk sholat. Didalam mesjid seorang wanita memakai kerudung yang menutup seluruh bagian tubuhnya sedang duduk dengan sebuah al qur’an berada tepat dihadapannya. Dari bibirnya keluar alunan bacaan ayat-ayat suci yang juga biasa aku baca. Mestinya ayat-ayat suci yang ia baca bukanlah membuat aku tertegun atau merasa berbeda. Namun karena alunan ayat-ayat itu keluar dari bibir wanita itu menyentuh hatiku. Kunikmati setiap lafaz ayat suci yang ia alunkan tanpa sadar air mataku menetes. Tanpa terasa 15 menit aku mendengarkan wanita itu membaca Qur’an. Sungguh wanita ini sangat beruntung hamba allah yang sholehah.

Setelelah selesai membaca al Qur’an wanita itu berdiri dan kemudian sholat. Kuamati setiap gerakan sholatnya dari takbiratul ikhram sampai salam. Selesai sholat aku melihat ia mengangkat tanngan sejajar bahu seraya membuka kedua telapak tangannya, ia seperti mengatakan sesuatu tapi aku tidak mendengar jelas apa yang ia ucapkan dan terkadang air matanya menetes membasahi wajahnya.

Selesai sholat wanita itu membuka kerudung yang dikenakannya lalu keluar dari mesjid aku tertegun wajahnya cantik sekali, mungkin tak ada satupun wanita secantik ia yang pernah aku lihat sebelumnya bidadari pikirku dalam hati tapi saat aku ingin memperjelas melihatnya wanita itu berbalik kemudian pergi meninggalkan mesjid dari pintu yang disebelahnya. Aku tahu kalau ia bukan masyarakat sekitar mesjid soalnya sudah lama aku selalu sholat di mesjid ini kalau pun ia mungkin baru pulang dari merantau.

Setelah selesai sholat aku kembali menjajakan barang daganganku diantara orang-orang yang lalu lalang di perempatan jalan. Tanpa terasa hari sudah mulai galap kukemasi seluruh barang-barangku tepat pukul 19.00 aku tiba di rumah kuletakkan barang-barangku didalam kamar kost ku kemudian sholat maghrib.

Selesai makan malam aku menghitung uang yang aku peroleh tadi siang dan menghitung barang dangangan yang akan ku beli besok pagi sebelum aku pergi berjualan. Hari ini aku mendapat laba hanya sedikit tidak seperti hari-hari biasanya dan mungkin karena banyaknya orang-orang orang yang menjadi pedangan asongan karena sulit untuk mencari kerja.

Kurebahkan tubuhku dan memejamkan mata ntah kenapa kejadian tadi siang melintas dalam pikiranku wajah wanita itu seakan menjelma dalam anganku, mungkinkah aku suka padanya atau mungkin hanya rasa kagumku yang berlebihan, sungguh dia wanita yang berbeda dan sangat jarang di zaman sekarang ini. Aku selalu berpikir tentang orang-orang yang dekat dengannya orang-orang yang selalu membuatnya tertawa terutama kekasihnya sungguhlah ia beruntung mendapatkan gadis yang cantik dan sholeh.

Keesokan harinya aku lebih awal ke mesjid dari biasanya dan berharap aku bisa bertemu dengannya lagi tetapi sampai waktu dzuhur selesai wanita itu tak muncul-muncul. Aku merasa bodoh mengapa aku harus berharap bertemu dengannya pada hal aku sama sekali tidak mengenalnya dan aku juga nggak pernah melihatnya. Hari berikutnya aku juga tidak berjumpa dengan wanita itu lagi berhari-hari dan bahkan sebulan aku tak pernah melihatnya lagi dan setiap orang yang aku tanya tidak pernah tau siapa wanita yang sholat di mesjid pada waktu itu.

Akhirnya aku mendapatkan penjelasan dari orang tua yang berada dimesjid nampak jelas kalau ia telah berusia lanjut rambutnya berwarna putih dengan jenggot yang menghiasi wajahnya yang sudah keriput, berkulit putih bersih serta mengenakan jubah yang juga berwana putih, ia mengatakan bahwa wanita yang aku lihat pada waktu itu adalah penunggu mesjid, ia juga mengatakan bahwa wanita itu akn menampakkan dan sholat dan membaca Qur’an saat mesjid sedang sepi dan saat waktu sholat tiba tapi wanita itu lebih sering menampakkan dirinya saat menjelang maghrib. Jika ia terlihat pada siang hari mungkin sesuatu akan terjadi di mesjid atau sesuatu akan terjadi pada orang yang melihatnya terkadang sesuatu hal yang baik dan terkadang hal buruk. Mendengar penjelasan penjaga mesjid itu bulu kudukku berinding, aku bertanya berarti yang kulihat itu see taaan? aku melihat sekeliling mesjid dan saat aku menoleh lelaki tua itu menghilang aku bertambah bingung dan rasa takut yang amat sangat. Dalam hatiku berfikir mungkinkah orang-orang yang selama ini sholat disini adalah makhluk halus?

aku bukan seorang penulis.

Merasakaan perasaan orang lain itu memang sulit, yap memang sulit bahkan tidak mungkin. Tapi apakah kamu tidak sedikit untuk berusaha mengerti apa yang dia mau, dia orang yang pernah kau bilang orang yang kau sayang. 'Yang kau bilang' mungkin itu semua hanya sebuah perkataan yang kau sampaikan lewat handphone(sms), yang jauh dengan sebuah kebenaran. Bisa saja kau berkata seperti itu, untuk sejenak menghibur hati. Menghibur hati seseorang yang memang benar-benar sayang kepada kamu. Kamu itu terlalu jahat, memilih-pura2 mencintai-mengecewakan-membantah-berjanji dan mengingkari semua janji itu, ah itu semua omong kosong bahkan engkau rela membuatnya sakit hati. Engkau tau apa itu sakit hati? Disakiti orang yang engkau sayang, pernah merasakan? Mungkin tidak, ah bukan mungkin pasti tidak. Aku selalu jelaskan apa yang aku rasakan dan engkau tau engkau pun kembali berpura-pura. Berpura-pura mengerti perasaan-dan berjanji untuk tidak mengulangi semuanya. Yah, semuanya yang membuat aku tidak nyaman dan merasa sakit hati saat engkau melakukannya. Aku perempuan yang memang benar-benar sayang. Sayang sama kamu, bukan seperti kamu yang berpura-pura sayang. Jujur, perasaan ini memang tidak bisa hilang meskipun engkau tlah membuat luka, dan berulang kali melakukannya. Ajari aku untuk tidak menyayangi mu, seperti kamu. Seperti kamu yang melakukan semuanya! Aku mengerti mungkin sedikit perkataan dan beberapa pukulan ku membuat engkau merasa tidak dihargai. Tapi coba untuk berpikir, apakah sama? Sama seperti sakit hatinya aku, itu mustahil."Main Hati" sangat tidak enak untuk di dengar bukan? Di dengar, dibaca pun sangat tidak enak. Apakah aku terlalu posesif melakukan hubungan ini? Aku rasa tidak, aku hanya tidak mau untuk kelihangan mu. Saat kamu bersama dia, yaaaaaaaaaaa dia orang yang aku benci. Aku tidak melarangmu untuk bergaul dengan siapa aja, mengatur mu untuk melakukan apa aja. Bahkan, aku tidak melarangmu melakukan semua hobi mu. Semua hobimu yang membuat kamu lupa, lupa waktu dan lupakan aku. Mungkin aku cuma ingin, 'cuma' ingin kamu mengerti-menyadari dan tidak berpura-pura untuk menyayangi orang yang memang benar-benar sayang, kepada kamu.

1 Maret 2015

Kenangan Terindah

Kenangan Terindah, bukan hanya Kenangan yang kita buat
dengan orang yang menurut kita Indah dalam hidup kita. Kenangan Terindah adalah
kenangan yang tidak dapat terlupakan sampai kapanpun, pasti kita akan selalu
teringat dengan kejadian yang menurut kita adalah kenangan terindah dalam hidup
kita.
Aku menuliskan kenangan kita berdua, saat pertama kali kita
menikmati indahnya masa-masa pacaran kita. Ku tuliskan kenangan itu ke dalam
sebuah lagu yang ku buat untuk mu sebagai permintaan maafku, karena ku tlah
membuat sebuah kesalahan besar kepadamu.
Biarkanlah ku kenang semua cerita kisah kasih cinta kita
berdua, biarkanlah ku nyanyikan lagu yang ku buat untukmu sebagai satu tanda
permintaan maafku kepadamu. Biarkanlah hati ini yang merasakan betapa pahitnya
cinta, saat ku harus melepasmu untuk orang lain. Biarkanlah tangan ini yang menulis
dan mencurahkan semua perasaan sakit yang saat ini ku rasakan. Dan biarkan
sajalah biarkanlah aku yang merasakan kesedihan ini sendiri, ditempat yang
gelap nan gulita dan kesepian yang menemaniku malam ini untuk menuliskan perasaan
hatiku.
Suara gemercik air hujan yang turun, membasahi kertasku yang
penuh dengan tulisan tanganku. Yang menceritakan kisah kasih cinta antara kita
berdua, yang telah berlalu. Mungkin suatu saat nanti ‘kan kau lupakan sebuah kejadian
yang telah kita lalui bersama, yang bisa ku anggap itu adalah Kenangan Terindah
saat ku bisa bersamamu saat itu.
Angin yang berhembus menerpa tubuh ini didalam kegelapan, ku
berjalan menulusuri jalan yang kecil dan nan yang tidak bertuan. Ku temui tikus
tikus hitam kota yang kotor, yang berkeliaran dimalam hari memasuki celah-celah
lubang yang berada dirumah-rumah warga diperkotaan. Hingga ku menemui suatu titik cahaya yang terang menderang didepanku. Apakah itu pintu menuju masa depanku?
Tinta yang tumpah menutupi coretan-coretan tulisan tanganku.
Haruskah aku ikhlaskan kau untuk bahagia bersamanya? Haruskah aku menutup kisah
kasih cinta diatara kita berdua dengan kata “Selamat Tinggal Kasih, Bahagialah
bersamanya. Ku yakin kau kan bahagia bersamanya, untuk sekarang dan selamanya.”
? Dan haruskah aku menghapus bayang-bayang kelam yang telah ku lalui bersamamu
dulu?
Sepertinya aku tidak mungkin bisa menghapus bayang-bayang
kelam itu, meskipun kau telah bahagia bersamanya. Aku yakin bayang-bayang kelam
itu akan datang dan menghampiri ku setiap waktu. Karena ku anggap bayang-bayang
kelam itu adalah sebuah Kenangan Terindah bersamamu.
Kenangan Terindah
Oleh : Susanto Usman
Seberapa banyak dedaunan yang
Terhempas dan terjatuh
Sebanyak apakah butiran air matamu
Yang membasahi pipimu
Sejauh apakah kau melangkah
Agar kau dapat melupakanku
Sejauh apapun kau berjalan
Mentari, dia akan tetap terus menyinari jalanmu
Ku tuliskan semua tentangmu
Dengan tinta hitam dan pena
Ku coretkan sebuah coretan hitam
Diatas kertas putih nan bersih
Ku tuliskan namamu diatas kertas putih nan bersih itu
Dan juga dihatiku
Kan ku kenang semua canda tawa dirimu
Dan tak ku lupakan dirimu
Walaupun kau lupakanku
Aku seperti sebuah sercacik kertas yang kotor
Didalam hidupmu
Ku hanya dapat membawa sejuta luka
Ke dalam kehidupanmu
Kenanglah semua kenangan kita
selagi kau bisa mengenangnya
Lupakanlah semua kenangan kita
selagi kau mampu melupakannya.

27 Februari 2015

Semua ini Membingungkan Bagi Ku

Saat aku mengenal mu hati ini merasa ada yang hampa, tapi apa, aku tak mengetahui apa yang membuat hati ini hampa?. Disaat aku mulai beranjak dewasa aku pernah mendengar bahwa berpacaran itu adalah hal yang positif tapi setelah medengar perkataan dari teman teman ku berpacaran itu memang ada sisi positif dan sisi negatif dan itu tergantung orang yang merasakannya, jadi aku berkata pada diriku keropi kamu harus konsentrasi pada pelajaran bukan hal hal yang dapat membuat mu merasa dirugikan nantinya.
Setelah pulang sekolah dan sampai di rumah aku beristirahat sejenak dengan memikirkan imajinasi/khayalan yang dapat membuat ku sedikit terasa tenang karena sewaktu sekolah tadi pelajaran yang dipelajari semua menguras otak ku dan benar benar membuat bingung itu bisa sedikit terobati.
Tak terasa hari sudah sore dan ku lihat jam di hp telah menunjukkan pukul 16.35 dan tiba tiba hp ku berbunyi dan ternyata ada yang mengirim pesan, sontak dengan perasaan gembira dan tak karuan ini membuat ku salah tingkah dan ku baca ternyata dia juga ada rasa sama diri ku yang sebelumnya aku telah smsan ya itu rahasia ya, tapi ada juga perasaan yang membuat aku sedih karena pada waktu itu dia masih berpacaran dengan teman ku dan itu membuat ku bingung.
Setelah sekian banyak hari berlalu dia yang pernah membuat ku merasakan itu cinta dan dia juga yang telah membuat ku merasakan bagaimana rasa nya sakit hati, dia telah menjaga jarak dari ku dan tidak pernah lagi smsan atau pun sedikit mengobrol di kelas, aku merasakan sakit hati yang teramat dalam setelah mendengar apa yang seharusnya dia katakan langsung kepada ku dan seharusnya tidak memberiku harapan untuk menyukainya dari mulut sahabat ku sendiri, setelah mendengar apa yang membuat aku sakit hati aku langsung berkata pada diriku, “keropi kamu itu seharusnya tidak menyukai dia kamu itu seharusnya tidak mengatakan hal itu dan kamu itu sudah sepatutnya untuk membenci dan tidak mempercayai dia yang berwajah malaikat tapi berhati tidak jujur itu”, dan saat aku mengatakan hal itu pada diri ku sendiri aku menjauhinya dan berusaha melupakannya namun itu semua sia sia, aku tetap tidak bisa melupakan rasa itu untuk waktu yang lama tapi aku dan dia masih tetap sahabatan.

Perlukah Aku Berbicara Banyak Masalah Hati?

Mengingat apa yang sudah aku lalui hingga sejauh ini, lika-liku hidup, ratusan persimpangan juga keteguhan hati yang seringkali terombang ambing. Sadar, aku bukan apa-apa di mata Mu ya Tuhan. Saat tak ada seorang pun yang mengerti perasaanku, saat tak satu pun paham akan mauku.. hanya berbincang dengan Mu lah aku merasakan ketenangan batin yang luar biasa.
Termasuk berbicara masalah hati, hanya bersama Mu aku begitu leluasa berbagi keluh kesah yang dirasakan hati. Ya, meskipun tak berjawab tapi aku tahu Tuhan mendengarkan semua ungkapanku dan aku percaya akan ada rencana-rencana baik yang Tuhan simpan untukku. Sampai saat menulis ini aku masih dalam keadaan bimbang. Perasaanku yang sejak dari tadi kalut seakan semakin menjadi-jadi ditambah gerak pikirku yang tak berarah.
Yang pasti, aku sedang memutar ingatanku, mengenang kisah-kisah absurd nan indah yang terjadi bersama teman-temanku berjalan tiga tahun ini. Tawa kecil hingga rasa sebal tak terhindar kala mengingat perjalanan kami. Tapi apapun itu, akan ada tempat tersendiri di hati dan memori otakku untuk hal yang teramat istimewa ini. Kelak di masa yang akan datang aku berharap Tuhan memberiku kesempatan mempunyai keluarga kecil, dan akan aku ceritakan kepada mereka kalau aku pernah begitu bahagia melalui perjalanan panjang mencari jati diri bersama teman-temanku..

Namun ada yang lain, yang membuatku begitu kalut. Aku tak paham bagaimana mengartikan keadaan ini, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu. Berada di posisi ini benar-benar menerbangkan ingatanku pada masa sulit dimana sakit hati bukan disebabkan karena orang lain semata, tapi karena diri kitalah yang membiarkan keadaan itu menyakiti kita. Tak jujur, tak saling mengungkapkan, bersama tapi tak pernah tau ada perasaan berbeda di dalamnya. Perih bukan? Salah siapa? Mari introspeksi diri
Jika boleh meminta Tuhan, aku ingin saat ini, saat dimana aku membutuhkan seseorang untuk menguatkanku. Aku ingin sosok itu nyata. Sosok yang mampu membuatku nyaman, sosok baik, menguatkan, mendukungku, membantuku dan menemaniku memperjuangkan masa depan. Sampai saatnya aku berhasil menjadi sosok kebanggaan kedua orangtuaku.
Ku tau tak mudah, tapi akan ada kepuasan tersendiri ketika aku berhasil memperjuangkan mauku. Tapi semua itu adalah kosong jika tanpa sosok pendukung. Yang memberikan pundaknya saat aku lelah berjuang, memberi semangat saat aku rapuh, dan di sampingku bahkan dalam keadaan terburukku.
Buat kamu yang aku maksud, aku mau kita sama-sama berjuang. Semua memang tidak mudah, tapi kalau Tuhan mau kita akan bersatu. Semua butuh proses, kita sama-sama punya prioritas dalam hidup dan ada saatnya semua yang kita perjuangan akan berbuah manis. Aku memang tidak pernah bicara banyak masalah hati, tapi yakinlah aku tidak main-main. Aku lebih suka menyebut namamu dan berbicara masalah hati dalam perbincangan panjangku bersama Tuhan. Setiap pertemuan adalah goresan baru dalam kertas putih. Dan aku berharap tak ada penghapus yang mampu menghilangkan hari-hari menyenangkan yang pernah kita lalui.
Jadi, bahagia itu sederhana. Bisa menatapmu, sedekat waktu itu, meskipun tak kau sadari, Sekarang aku paham, kamu memang berbeda, dan kamu memang pantas merenggut perhatianku tanpa sisa. Aku tau ini bodoh, terlalu banyak perasaaan asing yang mulai menguras hari-hariku dan hari-harimu. Ada banyak cerita yang sepertinya tak mampu diwujudkan lewat kata, karena terlalu rumit untuk dijelaskan. Perasaan itu berlomba-lomba merusak hati dan otakku, hingga aku malu menyebutnya… rindu.
Karena mulai nyaman pada hangat sapamu lewat pesan singkat, terlalu cepatkan jika aku menyebutnya cinta? Aku tak pernah berharap semua ini (mungkin) hanya ilusi. Aku tak percaya tentang cinta tanpa tatapan mata juga tanpa genggaman tangan yang belum saling bersentuhan. Tapi, entah mengapa, aku merasa takut kehilanganmu. Aku tau, aku tak punya apapun yang pantas kubanggakan. Namun atas semua yang terkesan maya namun terasa nyata ini; aku jatuh cinta.
Ini sudah frasa kata kesekian yang aku rangkai menjadi kalimat, dan entah mengapa sosokmu selalu berada disana. Hitam dan putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di hatiku. Ada sebab yang tak ku mengerti. Namun, ada banyak harapan yang tak mungkin aku bahas disini. Jika boleh meminta.. jadilah masa depanku.