9 Maret 2015

WANITA PENGHUNI MASJID

Hari ini cuaca panas sekali matahari dengan garang memuntahkan sinarnya tanpa memperdulikan manusia-manusia yang menyeringai karenanya. Dengan sebuah sapu tangan kulap keringat yang membasahi wajahku, kulihat jam tanganku pukul 12.45 waktu sholat dzuhur telah tiba. Aku bergegas menuju mesjid untuk sholat sekaligus tempat untuk berteduh setelah seharian menjajakan barang asonganku.

Seperti biasa kuletakkan barang daganganku di halaman mesjid dan menuju kamar mandi untuk berwudhu. Siraman air sumur yang dingin menyegarkan wajahku yang sejak pagi tak terkena siraman air selain air keringat. Setelah menyelesaikan wudhu aku kembali ke mesjid untuk sholat. Didalam mesjid seorang wanita memakai kerudung yang menutup seluruh bagian tubuhnya sedang duduk dengan sebuah al qur’an berada tepat dihadapannya. Dari bibirnya keluar alunan bacaan ayat-ayat suci yang juga biasa aku baca. Mestinya ayat-ayat suci yang ia baca bukanlah membuat aku tertegun atau merasa berbeda. Namun karena alunan ayat-ayat itu keluar dari bibir wanita itu menyentuh hatiku. Kunikmati setiap lafaz ayat suci yang ia alunkan tanpa sadar air mataku menetes. Tanpa terasa 15 menit aku mendengarkan wanita itu membaca Qur’an. Sungguh wanita ini sangat beruntung hamba allah yang sholehah.

Setelelah selesai membaca al Qur’an wanita itu berdiri dan kemudian sholat. Kuamati setiap gerakan sholatnya dari takbiratul ikhram sampai salam. Selesai sholat aku melihat ia mengangkat tanngan sejajar bahu seraya membuka kedua telapak tangannya, ia seperti mengatakan sesuatu tapi aku tidak mendengar jelas apa yang ia ucapkan dan terkadang air matanya menetes membasahi wajahnya.

Selesai sholat wanita itu membuka kerudung yang dikenakannya lalu keluar dari mesjid aku tertegun wajahnya cantik sekali, mungkin tak ada satupun wanita secantik ia yang pernah aku lihat sebelumnya bidadari pikirku dalam hati tapi saat aku ingin memperjelas melihatnya wanita itu berbalik kemudian pergi meninggalkan mesjid dari pintu yang disebelahnya. Aku tahu kalau ia bukan masyarakat sekitar mesjid soalnya sudah lama aku selalu sholat di mesjid ini kalau pun ia mungkin baru pulang dari merantau.

Setelah selesai sholat aku kembali menjajakan barang daganganku diantara orang-orang yang lalu lalang di perempatan jalan. Tanpa terasa hari sudah mulai galap kukemasi seluruh barang-barangku tepat pukul 19.00 aku tiba di rumah kuletakkan barang-barangku didalam kamar kost ku kemudian sholat maghrib.

Selesai makan malam aku menghitung uang yang aku peroleh tadi siang dan menghitung barang dangangan yang akan ku beli besok pagi sebelum aku pergi berjualan. Hari ini aku mendapat laba hanya sedikit tidak seperti hari-hari biasanya dan mungkin karena banyaknya orang-orang orang yang menjadi pedangan asongan karena sulit untuk mencari kerja.

Kurebahkan tubuhku dan memejamkan mata ntah kenapa kejadian tadi siang melintas dalam pikiranku wajah wanita itu seakan menjelma dalam anganku, mungkinkah aku suka padanya atau mungkin hanya rasa kagumku yang berlebihan, sungguh dia wanita yang berbeda dan sangat jarang di zaman sekarang ini. Aku selalu berpikir tentang orang-orang yang dekat dengannya orang-orang yang selalu membuatnya tertawa terutama kekasihnya sungguhlah ia beruntung mendapatkan gadis yang cantik dan sholeh.

Keesokan harinya aku lebih awal ke mesjid dari biasanya dan berharap aku bisa bertemu dengannya lagi tetapi sampai waktu dzuhur selesai wanita itu tak muncul-muncul. Aku merasa bodoh mengapa aku harus berharap bertemu dengannya pada hal aku sama sekali tidak mengenalnya dan aku juga nggak pernah melihatnya. Hari berikutnya aku juga tidak berjumpa dengan wanita itu lagi berhari-hari dan bahkan sebulan aku tak pernah melihatnya lagi dan setiap orang yang aku tanya tidak pernah tau siapa wanita yang sholat di mesjid pada waktu itu.

Akhirnya aku mendapatkan penjelasan dari orang tua yang berada dimesjid nampak jelas kalau ia telah berusia lanjut rambutnya berwarna putih dengan jenggot yang menghiasi wajahnya yang sudah keriput, berkulit putih bersih serta mengenakan jubah yang juga berwana putih, ia mengatakan bahwa wanita yang aku lihat pada waktu itu adalah penunggu mesjid, ia juga mengatakan bahwa wanita itu akn menampakkan dan sholat dan membaca Qur’an saat mesjid sedang sepi dan saat waktu sholat tiba tapi wanita itu lebih sering menampakkan dirinya saat menjelang maghrib. Jika ia terlihat pada siang hari mungkin sesuatu akan terjadi di mesjid atau sesuatu akan terjadi pada orang yang melihatnya terkadang sesuatu hal yang baik dan terkadang hal buruk. Mendengar penjelasan penjaga mesjid itu bulu kudukku berinding, aku bertanya berarti yang kulihat itu see taaan? aku melihat sekeliling mesjid dan saat aku menoleh lelaki tua itu menghilang aku bertambah bingung dan rasa takut yang amat sangat. Dalam hatiku berfikir mungkinkah orang-orang yang selama ini sholat disini adalah makhluk halus?

aku bukan seorang penulis.

Merasakaan perasaan orang lain itu memang sulit, yap memang sulit bahkan tidak mungkin. Tapi apakah kamu tidak sedikit untuk berusaha mengerti apa yang dia mau, dia orang yang pernah kau bilang orang yang kau sayang. 'Yang kau bilang' mungkin itu semua hanya sebuah perkataan yang kau sampaikan lewat handphone(sms), yang jauh dengan sebuah kebenaran. Bisa saja kau berkata seperti itu, untuk sejenak menghibur hati. Menghibur hati seseorang yang memang benar-benar sayang kepada kamu. Kamu itu terlalu jahat, memilih-pura2 mencintai-mengecewakan-membantah-berjanji dan mengingkari semua janji itu, ah itu semua omong kosong bahkan engkau rela membuatnya sakit hati. Engkau tau apa itu sakit hati? Disakiti orang yang engkau sayang, pernah merasakan? Mungkin tidak, ah bukan mungkin pasti tidak. Aku selalu jelaskan apa yang aku rasakan dan engkau tau engkau pun kembali berpura-pura. Berpura-pura mengerti perasaan-dan berjanji untuk tidak mengulangi semuanya. Yah, semuanya yang membuat aku tidak nyaman dan merasa sakit hati saat engkau melakukannya. Aku perempuan yang memang benar-benar sayang. Sayang sama kamu, bukan seperti kamu yang berpura-pura sayang. Jujur, perasaan ini memang tidak bisa hilang meskipun engkau tlah membuat luka, dan berulang kali melakukannya. Ajari aku untuk tidak menyayangi mu, seperti kamu. Seperti kamu yang melakukan semuanya! Aku mengerti mungkin sedikit perkataan dan beberapa pukulan ku membuat engkau merasa tidak dihargai. Tapi coba untuk berpikir, apakah sama? Sama seperti sakit hatinya aku, itu mustahil."Main Hati" sangat tidak enak untuk di dengar bukan? Di dengar, dibaca pun sangat tidak enak. Apakah aku terlalu posesif melakukan hubungan ini? Aku rasa tidak, aku hanya tidak mau untuk kelihangan mu. Saat kamu bersama dia, yaaaaaaaaaaa dia orang yang aku benci. Aku tidak melarangmu untuk bergaul dengan siapa aja, mengatur mu untuk melakukan apa aja. Bahkan, aku tidak melarangmu melakukan semua hobi mu. Semua hobimu yang membuat kamu lupa, lupa waktu dan lupakan aku. Mungkin aku cuma ingin, 'cuma' ingin kamu mengerti-menyadari dan tidak berpura-pura untuk menyayangi orang yang memang benar-benar sayang, kepada kamu.

1 Maret 2015

Kenangan Terindah

Kenangan Terindah, bukan hanya Kenangan yang kita buat
dengan orang yang menurut kita Indah dalam hidup kita. Kenangan Terindah adalah
kenangan yang tidak dapat terlupakan sampai kapanpun, pasti kita akan selalu
teringat dengan kejadian yang menurut kita adalah kenangan terindah dalam hidup
kita.
Aku menuliskan kenangan kita berdua, saat pertama kali kita
menikmati indahnya masa-masa pacaran kita. Ku tuliskan kenangan itu ke dalam
sebuah lagu yang ku buat untuk mu sebagai permintaan maafku, karena ku tlah
membuat sebuah kesalahan besar kepadamu.
Biarkanlah ku kenang semua cerita kisah kasih cinta kita
berdua, biarkanlah ku nyanyikan lagu yang ku buat untukmu sebagai satu tanda
permintaan maafku kepadamu. Biarkanlah hati ini yang merasakan betapa pahitnya
cinta, saat ku harus melepasmu untuk orang lain. Biarkanlah tangan ini yang menulis
dan mencurahkan semua perasaan sakit yang saat ini ku rasakan. Dan biarkan
sajalah biarkanlah aku yang merasakan kesedihan ini sendiri, ditempat yang
gelap nan gulita dan kesepian yang menemaniku malam ini untuk menuliskan perasaan
hatiku.
Suara gemercik air hujan yang turun, membasahi kertasku yang
penuh dengan tulisan tanganku. Yang menceritakan kisah kasih cinta antara kita
berdua, yang telah berlalu. Mungkin suatu saat nanti ‘kan kau lupakan sebuah kejadian
yang telah kita lalui bersama, yang bisa ku anggap itu adalah Kenangan Terindah
saat ku bisa bersamamu saat itu.
Angin yang berhembus menerpa tubuh ini didalam kegelapan, ku
berjalan menulusuri jalan yang kecil dan nan yang tidak bertuan. Ku temui tikus
tikus hitam kota yang kotor, yang berkeliaran dimalam hari memasuki celah-celah
lubang yang berada dirumah-rumah warga diperkotaan. Hingga ku menemui suatu titik cahaya yang terang menderang didepanku. Apakah itu pintu menuju masa depanku?
Tinta yang tumpah menutupi coretan-coretan tulisan tanganku.
Haruskah aku ikhlaskan kau untuk bahagia bersamanya? Haruskah aku menutup kisah
kasih cinta diatara kita berdua dengan kata “Selamat Tinggal Kasih, Bahagialah
bersamanya. Ku yakin kau kan bahagia bersamanya, untuk sekarang dan selamanya.”
? Dan haruskah aku menghapus bayang-bayang kelam yang telah ku lalui bersamamu
dulu?
Sepertinya aku tidak mungkin bisa menghapus bayang-bayang
kelam itu, meskipun kau telah bahagia bersamanya. Aku yakin bayang-bayang kelam
itu akan datang dan menghampiri ku setiap waktu. Karena ku anggap bayang-bayang
kelam itu adalah sebuah Kenangan Terindah bersamamu.
Kenangan Terindah
Oleh : Susanto Usman
Seberapa banyak dedaunan yang
Terhempas dan terjatuh
Sebanyak apakah butiran air matamu
Yang membasahi pipimu
Sejauh apakah kau melangkah
Agar kau dapat melupakanku
Sejauh apapun kau berjalan
Mentari, dia akan tetap terus menyinari jalanmu
Ku tuliskan semua tentangmu
Dengan tinta hitam dan pena
Ku coretkan sebuah coretan hitam
Diatas kertas putih nan bersih
Ku tuliskan namamu diatas kertas putih nan bersih itu
Dan juga dihatiku
Kan ku kenang semua canda tawa dirimu
Dan tak ku lupakan dirimu
Walaupun kau lupakanku
Aku seperti sebuah sercacik kertas yang kotor
Didalam hidupmu
Ku hanya dapat membawa sejuta luka
Ke dalam kehidupanmu
Kenanglah semua kenangan kita
selagi kau bisa mengenangnya
Lupakanlah semua kenangan kita
selagi kau mampu melupakannya.